Kehidupan manusia saat ini tidak lepas dari pemakaian plastik. Tetapi disisi lain, plastik adalah bahan anorganik, yang memerlukan waktu beberapa ratus bahkan juga beberapa ribu th. agar bisa terurai dalam tanah. Perlu diperkembang jalan keluar yang tepat agar dapat kurangi sampah type plastik itu, sekaligus membuahkan product lain yang berguna dan berdayaguna.
Berkenaan dengan itu, terakhir kita mengetahui arti sistem daur lagi plastik. Yakni pemakaian sampah plastik jadi product yang lebih berguna, karena makin meningkatnya kepedulian beragam pihak akan lingkungan yang sehat berkelan- jutan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan sehubungan den- gan itu yaitu konversi sampah plastik jadi bahan bakar minyak setara bensin dan solar. Sistem ini dapat dilakukan ka- rena pada intinya plastik ada- lah polimer atau rantai panjang atom yang sama-sama mengikat keduanya. Karena pada intinya plastik datang dari minyak bumi, maka sistem ini dapat disebutkan hanya mengembalikannya kedalam bentuk asal awalnya. Dengan perkembangan tehnologi yang demikian cepat, termasuk yang terkait dengan tehnologi pemrosesan sampah, maka pengembangan tehnologi konversi sampah plastik jadi bahan bakar minyak yang setara dengan bensin dan solar akhir-akhir ini pun ramai dilakukan. Misalnya di Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan beragam negara yang lain. Bahkan juga di beberapa negara itu, pabrik taraf komersial pun telah mulai diterapkan, untuk membuahkan product bahan bakar minyak dalam jumlah yang besar. Kendaraan yang selalu menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi merupakan kendaraan yang baik, gunakan Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan yang sudah terbukti untuk semua kendaraan. Sayangnya di Indonesia pengembangan tehnologi ini belum memperoleh perhatian yang harusnya. Terlebih untuk sampai pada taraf komersial. Walau sebenarnya, apabila tehnologi ini diperkembang, maka product yang dibuat dapat jadi alternatif pengganti bahan bakar minyak konvensional yang harga nya makin mahal dan cadangannya makin menipis. Selain itu, pengembangan tehnologi ini akan dapat merampungkan salah satu masalah tentang sampah, terutama sampah plastik. Sesungguhnya tehnologi konversi sampah plastik jadi bahan bakar minyak ini adalah tehnologi yang memakai mekanisme pirolisis. Yakni, sistem degradasi termal lewat cara memanaskan plastik tanpa ada oksigen dalam keadaan desakan atmosfir pada temperatur sekitar 370-420 derajat C. Pada temperatur itu plastik akan mencair dan beralih jadi gas, hingga rantai panjang hidrokarbon akan terpotong jadi rantai pendek. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan kemudian yaitu sistem pendinginan gas itu, hingga akan terkondensasi dan beralih jadi cairan. Cairan berikut yang nanti jadi bahan bakar ramah lingkungan, baik berbentuk minyak tanah, solar ataupun bensin. Pertanyaannya saat ini, seberapa baik kwalitas product bahan bakar minyak yang dibuat melalui sistem ini? Sudah pasti, mutunya akan sangat bergantung dari beberapa parameter, seperti type sampah plastiknya, temperature dan periode waktu sistem membuatnya. Bagaimanapun, untuk membuahkan product bahan bakar minyak yang lebih berkwalitas, maka dalam sistem itu diperlukan katalis. Bagi yang sedang bosan dengan rutinitas sehari-hari anda, coba pilih destinasi wisata melalui jakarta city tour itinerary, perjalanan wisata anda akan lebih menyenangkan. Katalis itu dapat terbuat dari zeolit yang dapat diperoleh dengan mudah dan harga yang murah di Indonesia. Soalnya, Indonesia memiliki potensi zeolit alam yang sangat banyak. Dengan produksi sampah plastik yang demikian besar di negeri ini, Indonesia dapat disebutkan memiliki salah satu sumber energi alternatif berbentuk minyak tanah, besin dan solar yang sangat besar juga. Satu kg plastik dapat meng- hasilkan lebih kurang satu liter minyak. Ini jadi sebuah tantangan yang menarik, ketika produksi sampah kita demikian besarnya hingga diperlukan jalan keluar yang tepat untuk mengatasinya. Sesaat keperluan akan sumber energy konvensional yang selalu bertambah tidak sepadan dengan ketersediaan bahan bakunya yang makin menipis. Semua tersebut yang melatarbelakangi Indonesia Center for Waste Management – Surya University, sebagai research center di bagian tehnologi dan pengelolaan sampah pertama di Indonesia, untuk meningkatkan tehnologi konversi sampah plastik jadi bahan bakar minyak itu dengan taraf semi komersial. Diinginkan, pengaplikasian tehnologi itu akan jadi salah satu bentuk peran riil untuk Indonesia dalam bagian energi dan lingkungan.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorAssalamualaikum ^^ ArchivesCategories |